Pada Rev. 7 kali ini Smadav telah disempurnakan untuk menjadi jauh lebih cepat dan lebih ringan dalam mendeteksi dan mengamankan komputer Anda dari ancaman virus di Indonesia. Fitur-fitur baru yang ditambahkan seperti Smad-Turbo (Scanning 10x lebih cepat), Smad-Theme (Mengganti warna tema), Smad-Ray (Otomatis scan flashdisk sangat cepat). Ini semua membuat Smadav menjadi salah satu dari antivirus tercepat dan paling ringan sedunia, sehingga Smadav tetap dapat digunakan pada komputer-komputer dengan spesifikasi rendah sekalipun.
Pada Rev. 7 ini Smadav juga menambahkan database pengenalan virus-virus baru yang banyak menyebar di Indonesia. Perkembangan virus lokal saat ini semakin berkurang dan tidak seaktif bulan-bulan sebelumnya. Mungkin ini karena Smadav yang sudah banyak digunakan pengguna-pengguna komputer di Indonesia. Jadi, virus lokal di Indonesia sekarang tinggal sedikit lagi untuk menuju kepunahan.
Selain itu juga banyak perbaikan yang dilakukan pada tampilan Smadav secara keseluruhan agar Smadav semakin mudah dan praktis digunakan. Berikut ini adalah penjelasan lengkap fitur-fitur baru di Smadav 2009 Rev 7 :
Smad-Turbo (Scanning 10x lebih cepat)
Smad-Turbo adalah salah satu fitur scanning antivirus tercepat di dunia yang hanya dimiliki Smadav Pro. Jika dengan Smadav Free Anda memerlukan waktu 20 menit untuk scanning seluruh isi file komputer, dengan menggunakan fitur ini Anda hanya perlu waktu kira-kira 1-2 menit untuk melakukan scanning seluruh isi file di komputer Anda. Jadi, Scanning Smadav Pro 10x lebih cepat daripada Smadav Free dengan menggunakan Smad-Turbo ini.
Smad-Theme (Mengganti warna tema)
Smadav Pro mempunyai kemampuan untuk mengganti warna tema Smadav yang awalnya berwarna hijau menjadi warna pilihan Anda. Di bagian setting warna tema Anda dapat menemukan warna pilihan Anda sendiri untuk menjadi tema Smadav. Setelah Anda ganti tema warnanya, warna semua tampilan Smadav akan otomatis berubah menjadi warna pilihan Anda.
Smad-Ray (Otomatis scan flashdisk sangat cepat)
Setelah flash-disk dicolok di komputer, Smadav akan langsung memunculkan hasil scan dalam bentuk notifikasi apakah flashdisk Anda terinfeksi virus atau tidak, prosesnya sangat cepat hanya sekitar 1-5 detik sehingga Anda tidak perlu lagi berlama-lama menunggu hasil scanning flashdisk yang baru dicolok.
Perbaikan tampilan Smadav
Tampilan Smadav yang lama dianggap pengguna masih terlalu besar dan tidak cocok untuk sebagian pengguna di Mini Laptop/Netbook. Pada Rev. 7 kali ini tampilan Smadav sudah berukuran lebih kecil dan Smadav sudah bisa menyesuaikan ukurannya menjadi mini ketika dipakai di Netbook.
Perbandingan Smadav Free & Pro
Pada bagian tab donation sekarang sudah ditambahkan tabel perbandingan Smadav Free & Pro. Anda dapat mengklik baris-baris pada tabel ini untuk mengetahui kelebihan-kelebihan Smadav Pro dibandingkan Smadav Free.
Penyempurnaan Smadav 2009 Rev. 7.1
* Penambahan database virus baru
* AutoUpdate untuk Smadav Pro di Vista & Win7
* Perbaikan Bug Scan with Smadav
* Loading Quarantine lebih cepat
* Mengirim statistik ke server Smadav
* Bug pada pembersihan virus fusion
Penyempurnaan Smadav 2009 Rev. 7.2
* Penambahan fitur Exception di Tools 1-Virus By-User
* Penambahan banyak database virus baru
* Perbaikan koneksi program Smadav dengan server Smadav.net
* Perbaikan proteksi registration key anti pembajakan
Penyempurnaan Smadav 2009 Rev. 7.3
* Pembersihan tuntas untuk beberapa virus baru
* Penambahan kecerdasan (heuristic) pendeteksi virus Smadav
* Perbaikan metode update Smadav
* Penggantian server utama Smadav.net
* Perbaikan salah deteksi pada beberapa program
dari ...
Smadav 2009 Rev 7.3 - Lebih Cepat Lebih Ringan
Frame Relay
Frame Relay adalah protokol packet-switching yang menghubungkan perangkat-perangkat telekomunikasi pada satu Wide Area Network (WAN).[1] Protokol ini bekerja pada lapisan Fisik dan Data Link pada model referensi OSI.[2] Protokol Frame Relay menggunakan struktur Frame yang menyerupai LAPD, perbedaannya adalah Frame Header pada LAPD digantikan oleh field header sebesar 2 bita pada Frame Relay.
Keuntungan Frame Relay
Frame Relay menawarkan alternatif bagi teknologi Sirkuit Sewa lain seperti jaringan X.25 dan sirkuit Sewa biasa. Kunci positif teknologi ini adalah:[3]
Sirkuit Virtual hanya menggunakan lebar pita saat ada data yang lewat di dalamnya, banyak sirkuit virtual dapat dibangun secara bersamaan dalam satu jaringan transmisi.
Kehandalan saluran komunikasi dan peningkatan kemampuan penanganan error pada perangkat-perangkat telekomunikasi memungkinkan protokol Frame Relay untuk mengacuhkan Frame yang bermasalah (mengandung error) sehingga mengurangi data yang sebelumnya diperlukan untuk memproses penanganan error.
[sunting] Standarisasi Frame Relay
Proposal awal mengenai teknologi Frame Relay sudah diajukan ke CCITT semenjak tahun 1984, namun perkembangannya saat itu tidak signifikan karena kurangnya interoperasi dan standarisasi dalam teknologi ini. Perkembangan teknologi ini dimulai di saat Cisco, Digital Equipment Corporation (DEC), Northern Telecom, dan StrataCom membentuk suatu konsorsium yang berusaha mengembangkan frame relay. Selain membahas dasar-dasar protokol Frame Relay dari CCITT, konsorsium ini juga mengembangkan kemampuan protokol ini untuk berinteroperasi pada jaringan yang lebih rumit. Kemampuan ini di kemudian hari disebut Local Management Interface (LMI).[4]
[sunting] Format Frame Relay
Struktur Frame pada Frame RelayFormat Frame Relay terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:[5]
[sunting] Flags
Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan dengan bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk mematikan bilangan tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan prosedur Bit-stuffing dan Bit-destuffing.
[sunting] Address
Terdiri dari beberapa informasi:
Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bita, bagian pokok dari header Frame Relay dan merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan Switch Frame Relay. Tiap koneksi virtual memiliki 1 DLCI yang unik.
Extended Address (EA), menambah kemungkinan pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan
C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori Perintah (Command) atau Tanggapan (Response)
FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan tujuan
BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang mengarah ke switch FR tersebut tetapi dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan asal
Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti di jaringan
[sunting] Data
Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang panjangnya bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096 oktet.
[sunting] Frame Check Sequence
Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini dihitung perangkat sumber dan diverifikasi oleh penerima.
[sunting] Sirkuit Virtual
2 jenis sirkit dalam Frame Relay: Switched Virtual Circuit dan Permanent Virtual CircuitFrame pada Frame Relay dikirimkan ke tujuannya dengan menggunakan sirkit virtual (jalur logikal dalam jaringan). Sirkit Virtual ini bisa berupa Sirkit Virtual Permanen (Permanent Virtual Circuit / PVC), atau Sirkit Virtual Switch (Switched Virtual Circuit / SVC).
[sunting] Permanent Virtual Circuit (PVC)
PVC adalah koneksi yang terbentuk untuk menghubungkan 2 peralatan secara terus menerus tanpa memperhitungkan apakah sedang ada komunikasi data yang terjadi di dalam sirkit tersebut. PVC tidak memerlukan proses pembangunan panggilan seperti pada SVC dan memiliki 2 status kerja:
Data Transfer, pengiriman data sedang terjadi dalam sirkit
Idle, koneksi antar titik masih aktif tapi tidak ada data yang dikirimkan dalam sirkit
[sunting] Switched Virtual Circuit (SVC)
SVC adalah koneksi sementara yang terbentuk hanya pada kondisi dimana pengiriman data berlangsung. Status-status dalam koneksi ini adalah:
Call Setup, hubungan antar perangkat sedang dibangun
Data Transfer, data dikirimkan antar perangkat dalam sirkit virtual yang telah dibangun
Idle, ada koneksi aktif yang telah terbentuk, tetapi tidak ada data yang lewat di dalamnya
Call Termination, pemutusan hubungan antar perangkat, terjadi saat waktu idle melebihi patokan yang ditentukan
Koleksi Terbaru dari Apple!
Selain meluncurkan iPod Touch, Apple pada tanggal 5 September 2007
kemarin juga mengumumkan sederet koleksi iPod terbaru. Koleksi ini meliputi iPod Classic 160GB, iPod Nano dengan video, dan beberapa pilihan warna baru untuk iPod Shuffle.
Primadona pada hari itu adalah iPod Touch, sebuah inovasi terbaru dari Apple yang mengambil disain dari iPhone dan menerapkannya dalam bentuk iPod. Namun, selain iPod Touch, Apple juga mengumumkan beberapa update pada koleksi iPod Nano dan iPod Video atau yang sekarang sudah di-rebrand menjadi iPod Classic.
iPod Nano yang merupakan seri compact dari iPod kini dapat memutar video. Dengan feature tersebut, iPod Nano sekarang dapat memutar acara TV, film, dan juga video podcast. Dengan dimensi bentuk yang semakin diperlebar (ukuran screen sebesar 320x240 pixel), para pengguna dapat menikmati playback video dengan lebih nyaman. Menurut klaim Apple, iPod Nano ini dapat menjalankan video selama 5 jam non-stop ataupun memainkan file audio selama 24 jam non-stop.
iPod Nano ini tersedia dalam dua model: 4GB ($149) dan 8 GB ($199).
iPod Classic merupakan nama terbaru dari seri iPod video dari Apple. Pada versi terbarunya ini, Apple merilis iPod Classic dengan dimensi bentuk yang lebih tipis, interface baru, dan juga menyediakan pilihan kapasitas penyimpanan yang lebih besar yaitu 80GB dan 160GB.
Dengan kapasitas besar tersebut, iPod Classic cocok digunakan bagi mereka yang memiliki koleksi lagu dalam jumlah besar. Menurut klaim dari Apple, iPod Classic dapat menyimpan hingga 40.000 lagu. Sayangnya, Apple tetap menggunakan hard-disk sebagai tempat penyimpanan iPod Classic dan belum berpindah pada solusi berbasis flash memory.
iPod Classic 80GB dibanderol dengan harga $249 dan $399 untuk versi 160GB.
Selain kedua produk di atas, Apple juga merilis koleksi warna terbaru untuk seri iPod Shuffle buatannya. Warna tersebut meliputi: hijau tua, hijau muda, merah, dan ungu.
Koleksi terbaru dari Apple ini akan diluncurkan serentak di seluruh dunia pada akhir September 2007 nanti.
Source: Apple
Author: Patrick Gerard van Diest
dari ...
Hotspot
Hotspot (Wi-Fi) adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN pada lokasi-lokasi publik seperti taman, perpustakaan, restoran ataupun bandara. Pertama kali digagas tahun 1993 oleh Brett Steward. Dengan pemanfaatan teknologi ini, individu dapat mengakses jaringan seperti internet melalui komputer atau laptop yang mereka miliki di lokasi-lokasi dimana hotspot disediakan.
Pada umumnya, hotspot menggunakan standarisasi WLAN IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g. Teknologi WLAN ini mampu memberikan kecepatan akses yang tinggi hingga 11 Mbps (IEEE 802.11 b) dan 54 Mbps (IEEE 802.11 g) dalam jarak hingga 100 meter.
WiFi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
802.11a
802.11b
802.11g
802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi Kecepatan FrekuensiBand Cocokdengan
802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s 5 GHz a
802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
Channel 1 - 2,412 MHz;
Channel 2 - 2,417 MHz;
Channel 3 - 2,422 MHz;
Channel 4 - 2,427 MHz;
Channel 5 - 2,432 MHz;
Channel 6 - 2,437 MHz;
Channel 7 - 2,442 MHz;
Channel 8 - 2,447 MHz;
Channel 9 - 2,452 MHz;
Channel 10 - 2,457 MHz;
Channel 11 - 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).
Popularitas Wi-fi
Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.
Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe --seperti Kafe Starbucks dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di Cilandak Town Square-- dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas.
Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).
Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.
Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya.
Bila interferensi tersebut berlanjut --karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya-- pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).
Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.
Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.
Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan pembatasan daya.
Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya pancar perangkat yang digunakan.
dari ....
Artikel Tentang TCP/IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi.
Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).
TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet.
Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet.
Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF).
Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Sumber : http://id.wikipedia.org
copy dari ...