MSI Computer, manufaktur produk computer hardware dan solusinya, dengan bangga meengumumkan pemenang iF Product Design Award, yakni mini laptop MSI Wind U160. Netbook kedua ala MSI tersebut dilengkapi platform Pine Trail dari processor Intel Atom N450. Processor yang mengagumkan dan efisien dari fitur Energy Star yang mendukung U160 membuat netbook MSI Wind U160 ini dapat bertahan hingga 15 jam ketika berjalan di modus ECO eksklusif dari MSI. Hal tersebut memudahkan user untuk bekerja seharian tanpa harus membawa adapter baterainya.
Desain netbook MSI Wind U160 ini seperti clamshell, memiliki logo MSI yang teriluminasi di bagian permukaan luarnya, dan tombol power berbentuk silinder, juga footprint baru yang slim. Hanya memiliki lebar 0.98 inch, netbook MSI Wind U160 merupakan model Wind yang paling tipis sekarang ini. Keyboard dan touchpad netbook tampak responsive dan nyaman ketika digunakan untuk mengetik. Mini notebook MSI Wind U160 hadir dalam warna gold, black dan dipadu dengan lapisan Color Film Print yang membuat netbook ini tampak halus.
Netbook Wind U160 tersebut memiliki display LED 10 inch dengan warna backlit, memory DDR2 1GB, harddisk 160GB, dan baterai 6 cell, koneksi Bluetooth, dan system operasi Microsoft Windows 7 Starter. MSI juga memasukkan software keamanan face recognition EasyFace untuk melindungi informasi user. MSI Wind U160 dibandrol harga sekitar $379.99 dan dapat di-order melalui Newgg dan Buy.com.(h_n)
dari www.beritanet.com
MSI Wind U160, Netbook Tahan Hingga 15 Jam
YOGYAKARTA - Pelaku wisata di Yogyakarta menyesalkan pembatalan rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Candi Borobudur, Magelang dan sejumlah tempat wisata di Yogyakarta.
Pembatalan ini dinilai sebagai penghakiman bahwa pariwisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah belum aman dari berbagai ancaman.
"Ini pukulan bagi dunia pariwisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Saya sangat menyesalkan pembatalan kunjungan Obama," ujar Ketua Keluarga Public Relation (Kapurel) Yogyakarta, Dedy Pranowo Eryanto, Sabtu, (6/3/2010).
Pembatalan ini, lanjut Dedy, juga harus menjadi bahan refleksi bagi seluruh stake holder pelaku wisata, khususnya di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Karena dampak pembatalan ini sangat besar bagi perkembangan dunia pariwisata.
"Semoga ini bukan karena faktor keamanan, meski saya menduga kuat hal utama adalah masalah keamanan. Apalagi dalam kurun waktu beberapa hari ini mahasiswa dan elemen masyarakat turun ke jalan terkait kasus Bank Century yang menghebohkan itu," tandasnya.
Karena itu, Dedy meminta masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya untuk belajar dari warga Bali karena tempat itu tetap dipilih Obama meski pernah terjadi insiden bom yang menewaskan ratusan warga asing dan masyarakat pribumi.
(Daru Waskita/Trijaya/ded)